Tulisan ini sebenarnya
rewrite dari vemale.com. Saya tulis di blog sebenarnya untuk menguatkan dan
menghibur diri saya sendiri setelah 3 kali berturut-turut mengalami cobaan
besar dalam hidup saya J (dan sepertinya membuat saya berpikir
semakin dewasa J )
Mengapa Tuhan menciptakan wanita dengan air mata
Karena wanita itu unik. Aku menciptakannya tidak
sama seperti kamu. Ia adalah makhluk yang paling istimewa
Ku kuatkan bahunya untuk menjaga anak-anakmu kelak
Ku lembutkan hatinya untuk memberimu rasa aman
Ku kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih manusia
Ku teguhkan pribadinya untuk terus berjuang saat
yang lain menyerah
Ku beri naluri untuk tetap menyayangi walau
dikhianati dan disakiti oleh orang yang disayangi
Ku hembuskan kasih sayang agar ia bisa mencurahimu
dengan perhatian
Ku buat matanya lentik karena ia akan menjadi
jendela kedamaian
Ku buat senyumnya merekah seperti mahkota bunga
untuk membuatmu tetap mengingat indahnya dunia
Ku buat tangannya terampil untuk menjagamu agar tak
pernah kekurangan
Tapi jika suatu saat ia menangis..
Itu karena Aku memberikannya air mata untuk membasuh
luka batin dan memberikan kekuatan yang baru. Bukanlah sebuah tanda kelemahan
dan kekalahan.
--------
Sekarang saya paham
kenapa surga di telapak kaki ibu. Wanita itu suka banget sakit lho, pertama sakit
bulanan ketika menstruasi, kedua sakit ketika melahirkan. Masak para pria mau
menyakiti wanita untuk yang ketiga kalinya? hehe
Tidak perlu jauh-jauh
contohnya. Saya terkadang mengamati kehidupan bapak dan ibu saya sendiri.
Meskipun terkadang ibu saya cenderung pemarah dan tidak sabaran, tetapi menurut
saya beliau wanita yang sangat hebat. Ibu saya menemani bapak saya ketika bapak
saya belum punya apa-apa, sampai punya apa-apa, dan hingga tidak memiliki
apa-apa lagi (hehehe). Beliau bekerja tetapi juga ibu rumah tangga. Bayangkan
saja setelah bangun tidur masih harus memasak, memandikan dan mengurus anak,
mencuci, membersihkan rumah dan kemudian berangkat kerja. Ketika bapak saya
diberikan cobaan yang sangat besar, ibu saya masih menemani bapak saya hingga saat
ini. Terkadang bapak curhat ke saya, kalau ibu kurang perhatian, tidak pernah
mengucapkan hati-hati kalau bapak saya berangkat kerja. Mungkin bapak lupa, ibu
saya selalu masak dan membuatkan kopi meskipun mereka sedang bertengkar atau
ibu saya sedang sakit, ketika bapak saya sakit beliau yang sibuk merawat bapak,
membuatkan jahe hangat. Tapi bapak tidak ingat, ketika ibu sakit, bapak sama
sekali tidak merawat ibu (hehehe) dan ibu masih sabar dan nrimo.
Wanita kedua yang saya
nilai hebat adalah salah satu teman saya (bisa dibilang seperti itu J
). Wanita ini sangat sangat sangat sabar dalam menghadapi suaminya yang brutal,
nakal, dan sebagainya dan seterusnya. Berkali-kali disakiti tetapi dia masih
tetap mempertahankan keutuhan rumah tangganya. Dia pernah bilang kepada saya,
kamu akan mengerti setelah kamu menikah dan memiliki anak. Suaminya pernah
bilang bahwa istrinya tidak mau menurut apa yang dikatakan oleh dia. Tetapi
sepertinya dia lupa, apa yang sudah istrinya lakukan untuk dia. Saya salut
sekali dengan wanita itu J
Saya pernah membaca
novel karya dewi lestari, bahwa “suatu saat kamu akan mengerti bahwa
kebahagiaan pribadimu itu tidak lagi penting.” Ada kebahagiaan-kebahagiaan lain
yang harus diperjuangkan meskipun itu butuh pengorbanan yang sangat besar. Dan
saya rasa, saya mulai mengerti akan hal ini.
Yaa begitulah,
terkadang kita menilai pasangan kita penuh kekurangan, banyak kesalahan fatal
yang pernah dilakukan oleh pasangan kita. Akan tetapi seringkali kita tidak
sadar apa yang sudah pasangan kita korbankan dan usahakan demi kebahagiaan
bersama. Tidak ada manusia yang sempurna, tidak ada manusia yang tidak pernah
melakukan kesalahan.
Jangan pernah kau hadir
dalam kehidupan seseorang, membuat dia mencintaimu, memilih kamu dalam
hidupnya, memberikan seluruh apa yang dia miliki kepadamu, kalau pada akhirnya
kau akan menyakitinya.
Jangan berdalih bahwa “tidak ada yang tau akan takdir”. Itu
hanya ucapan pecundang dan pengecut yang tidak mau mempertanggungjawabkan
perbuatannya. Kalau kamu sudah tau tidak ada yang tau takdir, jangan buat dia
mencintaimu dengan segala euforia cintamu yang hanya sesaat di awal. See?? J
Yogyakarta, 17 Juli 2013